Jum'at, 07 November 2025
Ford Tarik 200 Ribu Kendaraan Akibat Masalah Tampilan Kamera
Ford Tarik 200 Ribu Kendaraan Akibat Masalah Tampilan Kamera

Ford Tarik 200 Ribu Kendaraan Akibat Masalah Tampilan Kamera

Ford Tarik 200 Ribu Kendaraan Akibat Masalah Tampilan Kamera

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Ford Tarik 200 Ribu Kendaraan Akibat Masalah Tampilan Kamera
Ford Tarik 200 Ribu Kendaraan Akibat Masalah Tampilan Kamera

Ford Tarik 200 Ribu kembali menjadi sorotan dunia otomotif setelah secara resmi mengumumkan penarikan lebih dari 200 ribu unit kendaraannya di Amerika Utara. Penarikan ini di lakukan menyusul temuan adanya cacat fungsi pada sistem kamera belakang (rear-view camera), yang dapat menyebabkan tampilan visual menjadi gelap atau buram. Masalah ini tentu menimbulkan kekhawatiran serius terkait keselamatan berkendara, terutama ketika pengemudi sedang memundurkan kendaraan di area padat atau minim cahaya.

Penarikan ini melibatkan sejumlah model populer keluaran tahun 2020 hingga 2023, termasuk Ford Explorer, Lincoln Aviator, dan Lincoln Corsair yang telah di lengkapi dengan sistem infotainment SYNC 3 dan 4. Menurut dokumen yang di rilis oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), masalah pada tampilan kamera belakang berasal dari kesalahan modul pemrosesan sinyal video (video output module), yang menyebabkan gambar tidak tampil secara konsisten di layar utama mobil. Dalam beberapa kasus, tampilan kamera bahkan hilang total, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan ketika kendaraan sedang parkir atau mundur.

Ford mengakui telah menerima lebih dari 3.400 laporan pelanggan terkait gangguan ini sejak awal 2021. Sejumlah investigasi internal di lakukan, dan di temukan bahwa meski perangkat keras kamera berfungsi dengan baik, sistem software mengalami gangguan dalam menyalurkan gambar ke layar. Pembaruan software yang sebelumnya di rilis ternyata tidak menyelesaikan masalah sepenuhnya.

Ford Tarik 200 Ribu, meskipun belum ada laporan kecelakaan fatal yang secara langsung di sebabkan oleh kegagalan sistem kamera tersebut, NHTSA menyebut bahwa potensi bahayanya signifikan, terutama pada malam hari atau dalam kondisi visibilitas rendah. Oleh karena itu, kampanye penarikan ini masuk dalam kategori Class A Recall, yaitu penarikan dengan risiko keselamatan tinggi.

Daftar Model Kendaraan Yang Ford Tarik 200 Ribu Unit Dan Rinciannya

Daftar Model Kendaraan Yang Ford Tarik 200 Ribu Unit Dan Rinciannya mencakup berbagai model SUV dan crossover yang populer di pasar Amerika Utara dan sejumlah negara ekspor. Berdasarkan laporan resmi Ford yang di ajukan ke NHTSA, berikut adalah model-model utama yang terkena dampak:

  1. Ford Explorer – model tahun 2020 hingga 2023
  2. Lincoln Aviator – model tahun 2020 hingga 2023
  3. Lincoln Corsair – model tahun 2020 hingga 2022

Ford menyebut total unit yang terdampak mencapai 229.259 kendaraan, yang tersebar di berbagai negara bagian di AS dan sebagian di Kanada. Model-model ini di ketahui menggunakan sistem kamera yang terhubung dengan central display system di dashboard, dan menjadi bagian dari fitur keamanan standar sejak 2018 setelah di berlakukannya regulasi rear visibility oleh pemerintah federal AS.

Masalah yang terjadi tampaknya tidak bersifat mekanis, melainkan murni akibat kerusakan perangkat lunak yang mengontrol transmisi data dari kamera ke layar. Hal ini membuat diagnosa awal cukup sulit, karena sebagian kendaraan awalnya menunjukkan gejala yang tidak konsisten—kadang kamera berfungsi normal, namun di waktu lain layar menjadi gelap. Ini memicu kekeliruan di level bengkel independen yang semula menyangka masalah berasal dari hardware kamera.

Pihak Ford mengatakan bahwa pembaruan perangkat lunak akan di lakukan secara over-the-air (OTA) untuk unit yang mendukung fitur tersebut. Namun, sebagian kendaraan tetap harus di bawa ke dealer resmi untuk melakukan reflash manual melalui komputer diagnostik Ford. Perusahaan telah mengeluarkan buletin teknis ke seluruh jaringan dealer agar perbaikan di lakukan cepat dan sesuai prosedur.

Ford juga memperingatkan kepada pemilik kendaraan yang belum menerima notifikasi resmi agar segera memeriksa status kendaraan mereka di situs resmi Ford atau NHTSA dengan memasukkan nomor VIN (Vehicle Identification Number). Hal ini penting agar penanganan bisa di lakukan secepatnya demi menghindari potensi kecelakaan.

Tanggapan Konsumen Dan Dampak Terhadap Citra Ford

Tanggapan Konsumen Dan Dampak Terhadap Citra Ford, pengumuman penarikan massal ini memicu. Berbagai reaksi dari konsumen, terutama mereka yang telah mengalami langsung gangguan kamera belakang. Di berbagai forum otomotif daring, pemilik Ford Explorer dan Lincoln Aviator mengungkapkan kekecewaan. Atas kualitas sistem infotainment Ford yang di sebut “belum stabil”, meskipun kendaraan tergolong baru dan menggunakan teknologi terkini.

Banyak konsumen merasa frustrasi karena gangguan kamera justru terjadi pada fitur yang wajib tersedia di mobil modern, terutama setelah kebijakan federal AS tahun 2018 mewajibkan sistem kamera belakang pada seluruh kendaraan baru. Bagi sebagian pengguna, ini bukan hanya gangguan kenyamanan, tetapi menyangkut keselamatan anak kecil, pejalan kaki, atau objek lain yang berada di belakang kendaraan saat sedang mundur.

Meski begitu, sejumlah konsumen juga mengapresiasi langkah Ford yang tanggap dan tidak menunda penarikan. Ford di nilai lebih proaktif di banding beberapa produsen lain yang hanya melakukan recall setelah mendapat tekanan hukum. Transparansi perusahaan dan jaminan pembaruan gratis menjadi nilai tambah, meskipun keraguan tetap muncul terkait konsistensi dan keandalan sistem software mereka di masa depan.

Di sisi lain, analis industri memperkirakan dampak jangka pendek dari recall ini. Terhadap citra Ford bisa signifikan, terutama di segmen SUV mewah seperti Lincoln. Merek-merek premium sangat bergantung pada kepercayaan konsumen, dan gangguan fungsi dasar seperti kamera belakang dapat mencoreng persepsi kualitas. Terlebih, Ford sedang bersaing ketat di pasar kendaraan listrik dan teknologi otonom. Sehingga isu software bisa menjadi titik kritis dalam persaingan.

Ford sendiri menyatakan bahwa mereka berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kualitas sistem elektronik. Dan akan mempercepat adopsi pengujian sistem berbasis AI untuk meminimalkan kesalahan software pada produk mendatang.

Industri Otomotif Dihadapkan Pada Tantangan Kompleks Teknologi Baru

Industri Otomotif Dihadapkan Pada Tantangan Kompleks Teknologi Baru yang di lakukan Ford ini menjadi. Cerminan tantangan besar yang sedang di hadapi oleh seluruh industri otomotif dalam era digitalisasi kendaraan. Seiring meningkatnya kompleksitas sistem elektronik dalam mobil modern. Dari kamera, sensor, hingga layar sentuh—resiko kegagalan software pun meningkat secara signifikan.

Dalam kasus Ford, gangguan hanya terjadi pada satu fitur, yakni kamera belakang, tetapi dampaknya menyebar ke ratusan ribu kendaraan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya integrasi dan pengujian yang lebih ketat antara software dan hardware sebelum produk di luncurkan ke pasar. Bahkan produsen besar seperti Ford yang memiliki sumber daya melimpah pun tidak kebal terhadap risiko kegagalan sistem.

Fenomena recall karena masalah perangkat lunak bukanlah hal baru. Dalam lima tahun terakhir, hampir semua produsen besar pernah mengalami penarikan massal akibat gangguan sistem elektronik. Ini menunjukkan bahwa transisi dari mobil konvensional ke kendaraan cerdas. Memerlukan infrastruktur pengujian dan pemantauan pascaproduksi yang jauh lebih kompleks di banding sebelumnya.

Asosiasi konsumen menyarankan agar regulator otomotif di berbagai negara mulai mengembangkan. Standar keamanan baru yang tidak hanya mencakup aspek mekanik, tetapi juga kriteria keandalan software. Pemerintah AS sendiri telah mengisyaratkan niatnya untuk memperketat regulasi terhadap fitur bantuan pengemudi dan sistem infotainment.

Bagi Ford, kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk memperkuat tim riset dan pengembangan software mereka. Apalagi perusahaan kini sedang gencar meluncurkan kendaraan listrik dan otonom yang sepenuhnya berbasis sistem digital. Ke depan, daya saing produsen otomotif tidak hanya. Di tentukan oleh desain atau performa mesin, tetapi juga oleh stabilitas dan keamanan sistem elektronik.

Dengan memperbaiki kesalahan ini dan terus berinvestasi di sektor teknologi otomotif. Ford masih memiliki peluang besar untuk tetap menjadi pemain utama dalam lanskap mobil masa depan. Namun, untuk meraih kembali kepercayaan penuh dari konsumen. Konsistensi dan komitmen terhadap kualitas akan menjadi kunci utama dari Ford Tarik 200 Ribu.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait