
News

Tia Monika Meledak Di TikTok, Lagu Ini Bikin Netizen Baper
Tia Monika Meledak Di TikTok, Lagu Ini Bikin Netizen Baper

Tia Monika tiba-tiba melambung tinggi di jagat media sosial, terutama TikTok, sejak lagu patah hatinya yang berjudul “Hanya Kenangan yang Tersisa” viral dan di gunakan dalam lebih dari 2 juta video. Dengan irama yang sendu dan lirik penuh makna, lagu ini sukses menyentuh perasaan banyak pengguna media sosial, khususnya generasi muda yang relate dengan kisah cinta berakhir tanpa penjelasan.
Namun, siapa sebenarnya Tia Monika? Sebelum viral, nama Tia Monika memang tidak terlalu di kenal luas. Ia adalah penyanyi asal Yogyakarta yang telah lama berkecimpung di dunia musik indie. Ia memulai kariernya dari panggung ke panggung kecil dan mengisi berbagai festival musik kampus. Tia di kenal di kalangan komunitas musik indie sebagai sosok yang memiliki suara lembut dan gaya menulis lagu yang menyayat hati.
Lagu “Hanya Kenangan yang Tersisa” sebenarnya telah di rilis sejak akhir 2023 di platform seperti Spotify dan YouTube, namun tidak banyak mendapat sorotan pada awalnya. Segalanya berubah ketika seorang content creator TikTok menggunakan potongan lagu ini sebagai latar video tentang kisah cinta yang gagal. Dalam semalam, video tersebut menjadi viral dan lagu Tia ikut terdongkrak popularitasnya.
Fenomena ini menjadi bukti kekuatan media sosial dalam membentuk karier musisi. Bagi Tia, momen viral ini seperti anugerah tak terduga. Dalam beberapa wawancara, ia mengaku tidak menyangka bahwa lagu yang di tulisnya di tengah malam dalam kondisi hati hancur akan menjadi pembuka jalan besar dalam kariernya.
Tia Monika dengan latar belakang sederhana dan pencapaian yang di dapat dari perjuangan sendiri, Tia Monika kini di anggap sebagai simbol keberhasilan musisi independen. Ia membuktikan bahwa tidak perlu berada di label besar untuk bisa menjangkau jutaan pendengar—cukup dengan karya jujur dan sentuhan media sosial yang tepat.
Hanya Kenangan yang Tersisa: Lirik Jujur Yang Bikin Baper Massal Dari Tia Monika
Hanya Kenangan yang Tersisa: Lirik Jujur Yang Bikin Baper Massal Dari Tia Monika, musiknya sederhana, hanya di iringi oleh petikan gitar akustik dan sesekali iringan piano lembut, tetapi kekuatan lagu ini justru terletak pada lirik-liriknya yang jujur dan membekas di hati. Lirik seperti “kau tinggalkan aku saat ku masih mencintaimu” dan “biarkan waktu menghapus semua, meski perlahan aku hilang” membuat banyak pendengar merasa seolah lagu ini menarasikan kisah mereka sendiri.
Dalam wawancara dengan salah satu kanal YouTube musik, Tia Monika menjelaskan bahwa lagu ini di tulis berdasarkan pengalaman pribadinya. Ia bercerita tentang hubungan yang tiba-tiba berakhir tanpa kejelasan, meninggalkannya dengan banyak pertanyaan dan luka. “Aku nulis lagu ini bukan buat nyalahin siapa-siapa, tapi lebih ke usaha buat sembuh,” ujar Tia.
Kejujuran dalam lirik itulah yang membuat lagu ini mudah di terima dan di rasakan oleh pendengar. Tidak ada permainan kata yang rumit, tidak ada metafora yang sulit di cerna—hanya kata-kata sederhana yang menyampaikan rasa kehilangan dan duka. Itulah yang membuat lagu ini menjadi latar favorit untuk video-video TikTok yang menampilkan kisah cinta sepihak, long distance relationship yang gagal, hingga kenangan masa lalu yang masih menghantui.
Popularitas lagu ini pun mendorong diskusi tentang bagaimana lirik musik dapat memengaruhi kesehatan emosional. Beberapa psikolog menyebut bahwa mendengarkan lagu yang sesuai dengan kondisi emosional seseorang dapat menjadi bentuk terapi. Dalam kasus Tia Monika, lagunya justru membantu banyak orang menyalurkan kesedihan mereka dengan cara yang sehat.
Tak heran jika “Hanya Kenangan yang Tersisa” kini di anggap sebagai lagu wajib bagi mereka yang sedang berada di fase move on. Lagu ini telah di dengarkan lebih dari 15 juta kali di Spotify dan terus menanjak di berbagai chart musik lokal. Fenomena ini menunjukkan bahwa kekuatan utama lagu bukan hanya pada musiknya, tetapi juga bagaimana liriknya mampu menyentuh hati pendengar.
Ledakan Popularitas Di TikTok: Saat Netizen Menjadi Promotor
Ledakan Popularitas Di TikTok: Saat Netizen Menjadi Promotor, dengan algoritma yang mempercepat penyebaran tren, lagu “Hanya Kenangan yang Tersisa” menyebar begitu cepat ke berbagai kalangan, dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran. Lagu ini di gunakan dalam berbagai jenis video: mulai dari dokumentasi perjalanan cinta, kilas balik hubungan yang gagal, hingga parodi tentang susahnya move on.
Yang menarik, promosi lagu ini tidak di lakukan oleh label atau tim marketing profesional, melainkan oleh netizen sendiri. Mereka yang merasa “tersayat” oleh lirik lagu ini secara sukarela menyebarkannya. Baik dalam bentuk sound TikTok, story Instagram, maupun status WhatsApp. Inilah bentuk pemasaran organik yang sangat efektif di era digital.
Beberapa akun dengan jutaan pengikut bahkan turut mempopulerkan lagu ini dengan membuat konten khusus. Seperti kompilasi video menangis, cerita cinta 1 menit, hingga thread tentang “cara move on tapi gagal”. Setiap kali konten tersebut viral, lagu Tia ikut meroket. Inilah yang membuatnya berhasil menembus tren Top 10 TikTok Indonesia dalam waktu dua minggu.
Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya peran pengguna media sosial dalam membentuk arah industri musik masa kini. Jika dulu artis harus masuk televisi atau radio untuk bisa di kenal, kini satu konten yang menyentuh. Bisa membuat nama mereka meroket. Bahkan label-label besar mulai mengadopsi strategi ini dengan lebih serius.
Tak hanya di Indonesia, lagu ini juga mulai di gunakan oleh pengguna TikTok dari Malaysia dan Brunei. Beberapa seleb TikTok luar negeri bahkan mengungkapkan bahwa mereka tersentuh oleh lirik lagu meskipun tidak sepenuhnya memahami bahasa Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa musik, terutama yang berbicara tentang perasaan, bisa menembus batas bahasa dan budaya.
Masa Depan Cerah Tia Monika: Dari Panggung Digital Ke Dunia Musik Nasional
Masa Depan Cerah Tia Monika: Dari Panggung Digital Ke Dunia Musik Nasional, kini Tia Monika mulai melangkah ke panggung musik nasional. Dalam beberapa bulan terakhir, ia sudah tampil di berbagai acara musik besar, seperti konser daring, festival kampus, hingga undangan khusus dari beberapa televisi nasional. Popularitasnya pun semakin mantap sebagai salah satu pendatang baru yang patut di perhitungkan.
Tia tidak tinggal diam setelah viral. Ia mulai merancang mini album yang rencananya akan di rilis akhir tahun ini. Dalam beberapa kesempatan, ia mengatakan ingin menghadirkan lebih banyak lagu bertema cinta dan kehilangan. Namun dengan pendekatan musik yang lebih beragam. Ia juga menggandeng beberapa musisi lain untuk kolaborasi, termasuk produser. Yang sebelumnya bekerja dengan nama-nama besar seperti Nadin Amizah dan Pamungkas.
Langkah profesionalisme Tia semakin terlihat ketika ia menggandeng manajemen musik untuk mengatur jadwal dan proyek kolaborasi. Ia juga memperbaiki branding visualnya sebagai penyanyi, dengan tampilan panggung yang lebih matang. Gaya berbusana yang khas, serta konsep musik video yang lebih sinematik.
Selain di musik, Tia juga mulai merambah ke dunia podcast dan konten video. Ia sering tampil di kanal YouTube sebagai bintang tamu dan menceritakan kisah di balik lagunya. Banyak yang menganggap kepribadian Tia yang rendah hati dan tulus justru menjadi daya tarik tambahan, membuat penggemarnya merasa dekat secara emosional.
Dari sekadar unggahan di platform digital hingga menjadi bintang baru di industri musik, perjalanan Tia Monika adalah kisah inspiratif. Ia membuktikan bahwa kejujuran dalam berkarya, di padukan dengan momentum digital, bisa membawa perubahan besar. Masa depan Tia tampaknya akan terus bersinar, dan para penggemar tentu. Menantikan karya-karya selanjutnya yang tak kalah menyentuh dari Tia Monika.