Selasa, 05 November 2024
Date Masamune
Date Masamune Sang Naga Bermata Satu Dari Kekaisaran Jepang

Date Masamune Sang Naga Bermata Satu Dari Kekaisaran Jepang

Date Masamune Sang Naga Bermata Satu Dari Kekaisaran Jepang

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Date Masamune
Date Masamune Sang Naga Bermata Satu Dari Kekaisaran Jepang

Date Masamune Adalah Salah Satu Tokoh Samurai Paling Terkenal Dalam Sejarah Jepang Yang Di Kenal Sebagai Pendiri Domain Sendai. Dia seorang daimyo yang berpengaruh selama periode Sengoku dan awal periode Edo. Keberanian dan strategi militer Masamune membuatnya di kenang hingga hari ini. Sehingga makamnya yang megah di Zuihoden Sendai, menjadi salah satu tempat wisata bersejarah yang menarik banyak pengunjung setiap tahun.

Masamune lahir pada tanggal 5 September 1567 di Kastil Yonezawa, Provinsi Mutsu (sekarang Prefektur Yamagata). Dia adalah putra sulung dari Date Terumune, kepala klan Date. Masamune menderita penyakit cacar saat masih kecil, yang menyebabkan kehilangan penglihatannya di mata kanan. Maka hal ini memberinya julukan “Dokuganryu” atau “Naga Bermata Satu”.

Meskipun memiliki cacat fisik Date Masamune menunjukkan bakat dan keberanian luar biasa dalam pertempuran. Dan pada usia 17 tahun setelah kematian ayahnya pada tahun 1584 dia menjadi kepala klan Date. Maka sebagai pemimpin baru dia menghadapi tantangan untuk memperluas wilayah dan kekuasaannya. Sehingga masamune di kenal sebagai seorang jenderal yang berani dan cerdik.

Dia berhasil mengalahkan musuh-musuhnya dan memperluas kekuasaannya di wilayah Tohoku. Sehingga pada akhir tahun 1590-an, Toyotomi Hideyoshi telah mengkonsolidasikan kekuasaannya di Jepang. Dan dia yang mengakui kekuatan Hideyoshi, memutuskan untuk menunjukkan kesetiaannya. Maka masamune mengambil langkah bijak dengan menyerahkan wilayahnya kepada Hideyoshi dan menjadi sekutu setia.

Hal ini memungkinkan Masamune mempertahankan wilayahnya dan mendapatkan perlindungan dari Hideyoshi. Maka dengan pertempuran Sekigahara adalah salah satu pertempuran paling menentukan dalam sejarah Jepang. Terjadi pada tanggal 21 Oktober 1600, pertempuran ini menandai berakhirnya periode Sengoku yang penuh kekacauan Date Masamune.

Kemenangan Tokugawa Ieyasu Dalam Pertempuran

Kemenangan Tokugawa Ieyasu Dalam Pertempuran ini membuka jalan bagi pembentukan Keshogunan Tokugawa yang bertahan lebih dari 250 tahun. Sehingga membawa stabilitas dan kedamaian yang lama di nantikan di Jepang. Dan setelah kematian Toyotomi Hideyoshi pada tahun 1598, Jepang terpecah antara faksi yang mendukung klan Toyotomi dan faksi yang mendukung Tokugawa Ieyasu.

Toyotomi Hideyori merupakam putra Hideyoshi yang masih kecil. Dan kepemimpinan Toyotomi berada di bawah pengawasan lima wali yang di tunjuk oleh Hideyoshi sebelum kematiannya. Maka Tokugawa Ieyasu sebagai salah satu wali segera menunjukkan ambisi untuk menguasai Jepang sepenuhnya. Sehingga ketegangan meningkat antara Tokugawa Ieyasu dan Ishida Mitsunari, salah satu pendukung setia Toyotomi.

Mitsunari berhasil mengumpulkan sekutu dari berbagai klan yang merasa terancam oleh kekuatan Ieyasu. Maka dari itu kedua belah pihak bersiap untuk konflik besar yang akan menentukan nasib negara. Dan pada tanggal 21 Oktober 1600 kedua pasukan bertemu di Sekigahara, sebuah dataran yang strategis di Provinsi Mino (sekarang Prefektur Gifu).

Pasukan Tokugawa yang di kenal sebagai Pasukan Timur berjumlah sekitar 74.000 prajurit. Sementara pasukan yang di pimpin oleh Ishida Mitsunari yang di kenal sebagai Pasukan Barat berjumlah sekitar 81.000 prajurit. Maka dari itu pertempuran di mulai pada pagi hari dengan serangan dari kedua belah pihak. Awlanya pasukan Barat tampak memiliki keunggulan.

Tetapi beberapa klan yang awalnya mendukung Mitsunari termasuk pasukan Kobayakawa Hideaki, berkhianat dan bergabung dengan pasukan Ieyasu selama pertempuran. Maka dari itu pengkhianatan ini mengubah arus pertempuran. Sehingga Pasukan Timur berhasil mengalahkan Pasukan Barat dalam waktu satu hari.

Date Masamune Fokus Pada Pengembangan Wilayahnya

Setelah membangun Kastil Sendai Date Masamune Fokus Pada Pengembangan Wilayahnya. Dan dia mempromosikan pertanian, perdagangan, dan budaya di Sendai. Masamune juga mendukung misi diplomatik dan perdagangan dengan Negara asing, termasuk Spanyol dan Meksiko. Maka dari itu salah satu upaya di plomatiknya yang terkenal adalah mengirim utusan, Hasekura Tsunenaga, ke Eropa dan Vatikan pada tahun 1613.

Masamune meninggal pada tanggal 27 Juni 1636 di usia 68 tahun. Dan dia di makamkan di Zuihoden, sebuah makam megah yang di bangun oleh putranya Date Tadamune di Sendai. Sehingga makam ini mencerminkan gaya arsitektur Momoyama dan di hiasi dengan ornamen mewah, yang menandakan status tinggi dan kehormatan Masamune.

Dia adalah salah satu tokoh samurai paling berpengaruh dalam sejarah Jepang. Dengan keberanian, kecerdasan militer, dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan politik. Dan membuatnya di kenang sebagai pemimpin yang kuat dan visioner. Sehingga warisannya masih hidup melalui kota Sendai yang dia di rikan dan makam Zuihoden yang megah.

Makam Masamune yang di kenal sebagai Zuihoden terletak di Kota Sendai Prefektur Miyagi. Zuihoden di bangun pada tahun 1637 oleh putra Masamune Date Tadamune, sebagai tempat peristirahatan terakhir ayahnya. Maka kompleks makam ini mencerminkan gaya arsitektur Momoyama yang mewah dan penuh warna.

Zuihoden di hiasi dengan ukiran kayu yang rumit dan ornamen emas, dan menunjukkan status tinggi dan kehormatan Masamune. Maka kompleks ini terdiri dari beberapa bangunan termasuk Honden (bangunan utama), Haiden (aula pemujaan), dan Karamon (gerbang utama). Sehingga di sekitar makam utama terdapat makam anggota keluarga Date lainnya, seperti Date Tadamune dan Date Tsunamune.

Makam Date Masamune Di Kenal Sebagai Zuihoden

Makam Date Masamune Di Kenal Sebagai Zuihoden, mengalami kerusakan parah akibat kebakaran selama Perang Dunia II. Dan pada tahun 1945 serangan udara yang menghancurkan banyak wilayah di Jepang juga merusak Zuihoden. Maka meninggalkan kompleks makam ini dalam kondisi yang sangat buruk. Dan kebakaran ini menghancurkan bangunan utama dan ornamen berharga yang menghiasi makam.

Pemugaran besar-besaran Zuihoden di mulai pada tahun 1974 dan selesai pada tahun 1979. Maka proyek pemugaran ini bertujuan untuk mengembalikan Zuihoden ke keadaan semula, dengan menggunakan dokumentasi dan gambar sebelum kerusakan. Sehingga proses ini melibatkan para ahli restorasi, arsitek, dan sejarawan yang bekerja sama untuk memastikan keakuratan dan keaslian rekonstruksi.

Selama pemugaran bahan asli yang tersisa di gunakan kembali sebanyak mungkin. Maka bagian yang hilang atau rusak parah di ganti dengan replika yang di buat sesuai dengan teknik dan bahan tradisional. Dengan ornamen kayu yang rumit, lukisan, dan ukiran emas yang menghiasi makam juga di rekonstruksi dengan hati-hati untuk mencerminkan keindahan aslinya.

Setelah pemugaran selesai, pemeliharaan Zuihoden menjadi prioritas utama. Dengan pemeliharaan rutin di lakukan untuk menjaga keutuhan struktur dan estetika makam. Hal ini termasuk pembersihan berkala, perbaikan kecil, dan pemantauan kondisi bangunan untuk mendeteksi tanda kerusakan atau keausan. Maka upaya perlindungan juga di lakukan untuk melindungi Zuihoden dari kerusakan lingkungan.

Sistem drainase yang efektif di pasang untuk mencegah penumpukan air dan kerusakan akibat kelembapan. Maka langkah pencegahan terhadap hama kayu juga di ambil untuk melindungi ornamen kayu yang rumit. Sehingga pengunjung di ajak untuk memahami pentingnya situs ini melalui berbagai program edukasi dan tur berpemandu.

Setiap tahun pada tanggal 24 Mei di adakan upacara peringatan untuk menghormati Masamune di Zuihoden. Upacara ini menarik banyak pengunjung dan anggota klan Date yang masih ada, serta masyarakat setempat Date Masamune.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait