News
DIY Wrap Club Umumkan Rebranding Untuk Komunitas Otomotif
DIY Wrap Club Umumkan Rebranding Untuk Komunitas Otomotif

DIY Wrap Club, komunitas otomotif independen yang di kenal luas di kalangan pecinta modifikasi kendaraan, secara resmi mengumumkan proses rebranding besar-besaran pada awal November 2025. Langkah strategis ini menjadi tonggak baru bagi komunitas yang telah berdiri sejak 2018 tersebut. Dalam acara peluncuran yang digelar di Jakarta Convention Center, manajemen DIY Wrap Club memperkenalkan logo baru, warna identitas yang lebih modern, serta visi baru yang menekankan kolaborasi, kreativitas, dan inovasi dalam dunia otomotif kustomisasi.
Menurut pendiri sekaligus direktur komunitas, Rizky Ananda, rebranding ini di lakukan sebagai respons terhadap perubahan lanskap otomotif yang semakin digital, kreatif, dan kolaboratif. “Kami memulai sebagai komunitas kecil yang fokus pada teknik wrapping DIY (Do It Yourself), tapi kini dunia otomotif sudah jauh berkembang. Komunitas kami tidak lagi hanya tentang memasang stiker atau vinyl, melainkan tentang ekspresi gaya hidup otomotif yang berkelanjutan dan inovatif,” ungkapnya di hadapan media.
Rebranding tersebut mencakup pembaruan visual identitas — dari logo lama berwarna hitam-oranye menjadi palet biru metalik dengan aksen krom futuristik. Desain baru ini mencerminkan semangat muda dan modern yang ingin di hadirkan komunitas untuk menjangkau generasi milenial dan Gen Z yang semakin aktif di dunia modifikasi digital. Slogan baru mereka, “Driven by Design”, menegaskan arah baru DIY Wrap Club yang ingin menggabungkan teknologi, estetika, dan komunitas kreatif dalam satu wadah.
DIY Wrap Club kegiatan rebranding ini juga menandai di mulainya era baru dalam komunitas otomotif yang lebih profesional. Dengan jumlah anggota aktif lebih dari 5.000 orang di seluruh Indonesia, DIY Wrap Club berambisi memperluas pengaruhnya ke tingkat Asia Tenggara dalam dua tahun mendatang melalui kolaborasi lintas komunitas dan proyek digital interaktif.
Fokus Baru DIY Wrap Club: Komunitas Sebagai Ekosistem Kreatif Dan Digitalisasi Otomotif
Fokus Baru DIY Wrap Club: Komunitas Sebagai Ekosistem Kreatif Dan Digitalisasi Otomotif, DIY Wrap Club memperluas fokusnya dari sekadar komunitas modifikasi konvensional menjadi ekosistem kreatif otomotif digital. Mereka memperkenalkan sejumlah inisiatif baru yang berorientasi pada teknologi, edukasi, dan kolaborasi. Salah satunya adalah peluncuran platform digital bernama “WrapVerse”, sebuah ruang online tempat anggota dapat memamerkan hasil karya, mengikuti kursus wrapping virtual, dan menjual desain kustom kepada anggota lain atau konsumen umum.
WrapVerse di rancang dengan sistem tokenisasi internal berbasis blockchain yang memungkinkan para desainer mendapatkan royalti atas setiap karya yang di gunakan ulang oleh anggota lain. Konsep ini menjadi terobosan baru di dunia modifikasi kendaraan, karena menggabungkan seni visual, teknologi digital, dan otomotif dalam satu ekosistem ekonomi kreatif.
Selain itu, komunitas juga memperkenalkan DIY Academy, sebuah program pembelajaran daring dan tatap muka yang mengajarkan teknik wrapping, detailing, serta dasar aerodinamika desain kendaraan. Program ini di harapkan menjadi sarana pengembangan keterampilan bagi generasi muda yang tertarik berkarier di industri otomotif kreatif. “Kami ingin komunitas ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga wadah pembelajaran dan pengembangan profesional,” kata Nadya Sihombing, direktur kreatif DIY Wrap Club.
Transformasi menjadi ekosistem kreatif digital ini menempatkan DIY Wrap Club sebagai pionir di ranah komunitas otomotif Asia Tenggara yang mampu beradaptasi dengan perubahan era industri 4.0. Menurut analis otomotif independen, langkah ini menandai perubahan paradigma — dari komunitas hobi menjadi komunitas ekonomi kreatif yang berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan sektor aftermarket otomotif nasional.
Kolaborasi Dan Event Nasional: Mendorong Inovasi Bersama Komunitas Otomotif Lain
Kolaborasi Dan Event Nasional: Mendorong Inovasi Bersama Komunitas Otomotif Lain dalam rangka memperkuat. Kehadiran pasca-rebranding, DIY Wrap Club juga mengumumkan serangkaian event kolaboratif berskala nasional yang akan di gelar sepanjang tahun 2026. Salah satunya adalah Indonesia Wrap Festival, ajang tahunan yang mempertemukan. Para pelapis kendaraan profesional, desainer grafis, dan produsen material otomotif dari berbagai daerah. Acara ini akan menjadi wadah unjuk kemampuan sekaligus memperkenalkan inovasi wrapping terbaru kepada publik.
Event perdana rencananya akan di gelar di Surabaya dengan melibatkan lebih dari. 200 komunitas otomotif, 50 pelaku UMKM modifikasi, dan sejumlah merek otomotif besar. Selain lomba wrapping kendaraan, acara ini juga akan menghadirkan seminar kreatif, demo produk, hingga kompetisi desain digital.
Tidak berhenti di situ, DIY Wrap Club juga aktif menggandeng komunitas modifikasi motor. Off-road, hingga kolektor mobil klasik untuk menjalin kolaborasi lintas genre otomotif. Tujuannya adalah menciptakan sinergi antara gaya hidup otomotif lama dan baru, di mana teknologi dan estetika berjalan seiring. “Kami ingin menyatukan dunia otomotif yang dulu terpisah-pisah. Sekarang, digital, klasik, motor, mobil — semuanya satu ekosistem kreatif,” ujar Nadya.
Rebranding ini juga membuka peluang kolaborasi dengan dunia pendidikan. Beberapa politeknik dan sekolah kejuruan otomotif telah bekerja sama dengan DIY Wrap Club dalam program magang dan pelatihan teknis. Langkah ini memperkuat komitmen komunitas untuk menjadi jembatan antara pendidikan vokasi dan industri kreatif otomotif.
Dari sisi bisnis, kolaborasi juga di arahkan pada peningkatan peluang ekonomi bagi anggota. Marketplace internal komunitas kini memperbolehkan anggota menjual jasa wrapping, aksesori, hingga desain kustom. Pendekatan ini mendorong terciptanya ekonomi komunitas yang mandiri dan berkelanjutan.
Melalui berbagai event dan kerja sama ini, DIY Wrap Club berharap dapat memperluas dampak sosial dan ekonomi komunitas otomotif. Serta menumbuhkan apresiasi publik terhadap modifikasi kendaraan sebagai bentuk seni dan profesi yang layak.
Visi Ke Depan: Dari Komunitas Hobi Menjadi Gerakan Otomotif Nasional
Visi Ke Depan: Dari Komunitas Hobi Menjadi Gerakan Otomotif Nasional rebranding ini tidak hanya di maksudkan. Sebagai perubahan visual atau strategi bisnis, tetapi sebagai gerakan sosial otomotif baru. DIY Wrap Club kini menargetkan diri untuk menjadi pusat inspirasi bagi para. Pecinta otomotif yang ingin mengekspresikan diri melalui kendaraan mereka. Dalam visi jangka panjang, komunitas ini berencana mendirikan. Creative Garage Hub di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya.
Creative Garage Hub akan berfungsi sebagai ruang kolaborasi fisik tempat para anggota dapat bekerja sama, bereksperimen, dan memamerkan karya mereka. Sehingga fasilitas ini juga akan menyediakan peralatan profesional untuk wrapping, printing, serta studio foto untuk dokumentasi hasil karya. Dengan konsep co-working otomotif ini, DIY Wrap Club ingin memperkuat semangat berbagi dan kolaborasi di antara para kreator otomotif muda.
Selain aspek ekonomi, DIY Wrap Club juga menaruh perhatian besar pada isu keberlanjutan. Kemudian dalam setiap kegiatan modifikasi, komunitas ini mendorong penggunaan bahan ramah lingkungan. Dan metode wrapping non-destruktif yang tidak merusak cat kendaraan. Sehingga mereka juga tengah mengembangkan proyek “Green Wrap Initiative”, program daur ulang sisa bahan vinyl. Dan pelapis kendaraan yang diolah menjadi produk baru seperti tas, jaket, atau dekorasi interior.
Dengan semangat baru pasca-rebranding, DIY Wrap Club berkomitmen untuk terus tumbuh sebagai gerakan. Kemudian otomotif nasional yang tidak hanya berorientasi pada gaya, tetapi juga keberlanjutan dan pemberdayaan komunitas. Sehingga perjalanan dari komunitas kecil pecinta wrapping hingga menjadi ekosistem kreatif berskala nasional ini menjadi bukti. Kemudian bahwa inovasi dan semangat kolaboratif mampu menggerakkan industri otomotif menuju masa depan. Yang lebih berwarna, cerdas, dan inklusif dengan DIY Wrap Club.