BeritaMedia24

Berita Viral Terpopuler Hari Ini

Food

Casu Marzu Makanan Eksotis Dengan Rasa Ekstrem Di Italia

Casu Marzu
Casu Marzu Makanan Eksotis Dengan Rasa Ekstrem Di Italia

Casu Marzu Yang Secara Harfiah Berarti “Keju Busuk” Dalam Bahasa Sardinia Adalah Salah Satu Jenis Keju Paling Ekstrem Di Dunia. Berasal dari Pulau Sardinia di Italia, keju ini terkenal karena proses fermentasinya yang melibatkan larva lalat keju (Piophila casei). Meskipun di anggap sebagai delikates oleh sebagian penduduk lokal. Tetapi makanan ini di larang di sebagian besar wilayah Italia dan Uni Eropa karena alasan kesehatan.

Pembuatan makanan ini di mulai dengan menggunakan pecorino sardo, keju domba tradisional dari Sardinia. Setelah keju ini mencapai tahap fermentasi tertentu kulit luar keju di potong untuk mengundang lalat keju bertelur di dalamnya. Maka telur ini kemudian menetas menjadi larva yang memakan keju, dan menyebabkan proses fermentasi lebih lanjut.

Larva tersebut berperan penting dalam proses pembusukan keju. Dan mengurai lemak dalam keju sehingga menciptakan tekstur yang sangat lembut. Maka keju ini siap di konsumsi ketika mencapai tahap pembusukan yang di inginkan, dengan larva hidup masih di dalamnya. Casu Marzu memiliki penampilan yang berbeda dan mencolok di bandingkan dengan kebanyakan keju lainnya.

Keju ini memiliki tekstur yang sangat lembut, hampir seperti pasta atau krim yang kental. Maka tekstur ini di peroleh dari proses pembusukan yang di akibatkan oleh larva lalat keju. Dan warna makanan ini biasanya bervariasi dari putih kekuningan hingga kuning kecokelatan, tergantung pada tahap fermentasi dan usia keju.

Salah satu ciri paling mencolok dari makanan ini adalah keberadaan larva lalat keju yang hidup di dalamnya. Larva ini berukuran sekitar 8 mm dan berwarna putih. Sehingga terlihat jelas saat keju di potong atau di hidangkan Casu Marzu.

Casu Marzu Memiliki Rasa Yang Sangat Kuat Dan Tajam

Casu Marzu Memiliki Rasa Yang Sangat Kuat Dan Tajam. Dengan aroma dan rasa keju ini bisa sangat menusuk hidung dan langit-langit mulut. Selain rasa tajam keju ini juga memiliki sedikit rasa pedas dan pahit, yang berasal dari proses fermentasi dan pembusukan keju oleh larva. Sehingga keju ini meninggalkan aftertaste yang sangat kuat dan tahan lama. Dan bisa terasa di mulut selama beberapa waktu setelah mengkonsumsinya.

Mengonsumsi makanan ini adalah pengalaman yang unik dan menantang. Saat di makan keju ini memiliki tekstur yang hampir cair, dan meleleh di mulut dengan sangat lembut. Maka bagi sebagian orang sensasi larva yang hidup di dalam keju dapat menjadi tantangan tersendiri. Dan larva ini bisa melompat saat terganggu, sehingga beberapa orang memilih untuk menutup mata atau menggunakan alat khusus saat mengkonsumsinya.

Makanan ini sering di sajikan dengan roti tradisional Sardinia yang di sebut “pane carasau”, atau roti lainnya untuk menyeimbangkan rasa tajam dan pedas dari keju. Dan beberapa orang juga menikmatinya dengan anggur merah lokal untuk melengkapi pengalaman rasa yang kompleks ini. maka penampilan dan rasanya benar-benar unik dan ekstrem.

Mulia dari tekstur yang lembut dan hampir cair hingga rasa yang sangat kuat dan tajam. Serta sensasi larva yang hidup membuat keju ini menawarkan pengalaman kuliner yang tidak biasa. Meskipun kontroversial dan sering di anggap tidak aman oleh standar regulasi modern, tetapi makanan ini tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Sardinia.

Keberadaan larva hidup dalam makanan ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan pangan. Larva lalat keju dapat membawa bakteri yang berpotensi berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Proses Pembusukan Keju Ini Di Anggap Tidak Higienis

Karena Proses Pembusukan Keju Ini Di Anggap Tidak Higienis oleh banyak ahli kesehatan. Maka penggunaan larva lalat untuk fermentasi keju bukanlah metode yang biasa di gunakan dalam industri keju modern. Sehingga menimbulkan kekhawatiran tambahan tentang standar kebersihan. Dan keju ini sering di gambarkan sebagai makanan ekstrem dalam media.

Maka menarik perhatian sekaligus kritik dari berbagai kalangan. Ada yang menganggapnya sebagai warisan kuliner berharga, sementara yang lain melihatnya sebagai praktik yang tidak sesuai dengan standar kesehatan modern. Karena kontroversi seputar keamanannya makanan ini menghadapi banyak tantangan hukum, terutama di wilayah Uni Eropa.

Uni Eropa memiliki regulasi ketat mengenai produk makanan yang di izinkan untuk di produksi dan di jual. Karena makanan ini melibatkan proses fermentasi dengan larva hidup. Sehingga keju ini di anggap tidak memenuhi standar keamanan pangan Uni Eropa dan di larang di jual di pasar resmi. Maka pemerintah Italia sesuai dengan regulasi Uni Eropa juga melarang produksi dan penjualan makanan ini di pasar resmi.

Meskipun demikian keju ini masih di produksi secara tradisional di Sardinia, dan di jual di pasar gelap atau di konsumsi secara pribadi oleh penduduk lokal. Sehingga ada upaya dari penduduk Sardinia untuk mendapatkan pengakuan khusus bagi makanan tersebut sebagai produk tradisional yang unik. Dan dapat memberikan pengecualian dari beberapa regulasi ketat.

Dan Penduduk lokal menganggap keju ini sebagai bagian penting dari warisan budaya mereka dan berusaha untuk melestarikannya. Karena popularitas dan nilai budaya keju ini, makanan tersebut masih di produksi dan di jual secara ilegal. Sehingga pasar gelap untuk keju ini berkembang, meskipun pembeli dan penjual harus berhati-hati untuk menghindari tindakan hukum.

Simbol Warisan Budaya Dan Identitas Lokal

Di Sardinia keju ini tidak hanya di anggap sebagai makanan. Tetapi juga sebagai Simbol Warisan Budaya Dan Identitas Lokal. Maka makanan ini sering di sajikan pada acara-acara khusus seperti pernikahan, perayaan keluarga, dan festival lokal. Dengan menyajikan keju ini pada acara tersebut di anggap sebagai tanda penghormatan dan penghargaan terhadap tamu.

Proses pembuatan makanan ini melibatkan metode tradisional yang di wariskan dari generasi ke generasi. Maka keahlian dalam membuat keju ini di anggap sebagai pengetahuan berharga yang di miliki oleh para pembuat keju di Sardinia. Dan produksi makanan ini sering kali melibatkan komunitas lokal, di mana keluarga dan tetangga bekerja sama dalam proses pembuatan dan konsumsi keju ini.

Ini memperkuat ikatan sosial dan rasa kebersamaan di antara penduduk lokal. Sehingga makanan ini merupakan simbol identitas lokal yang kuat bagi penduduk Sardinia. Mengkonsumsi keju dengan larva hidup di dalamnya di anggap sebagai tanda keberanian dan ketahanan. Maka penduduk lokal bangga dengan tradisi ini dan melihatnya sebagai cerminan dari kekuatan dan karakter mereka.

Proses pembuatan makanan ini yang alami dan tradisional menunjukkan penghormatan penduduk lokal terhadap alam dan cara hidup yang sederhana. Dan keju ini di buat dengan bahan-bahan lokal dan metode yang ramah lingkungan. Maka penduduk Sardinia berupaya keras untuk melestarikan makanan ini sebagai bagian penting dari warisan budaya mereka. Meskipun menghadapi tantangan dari regulasi modern.

Ada upaya untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah Italia dan Uni Eropa agar makanan ini di akui sebagai produk tradisional, yang layak mendapatkan pengecualian dari regulasi ketat. Maka ini termasuk inisiatif untuk mendaftarkan makanan ini sebagai warisan budaya takbenda Casu Marzu.