BeritaMedia24

Kamakura Kota Wisata Budaya Dan Religi Di Selatan Tokyo

Kamakura
Kamakura Kota Wisata Budaya Dan Religi Di Selatan Tokyo

Kamakura Adalah Sebuah Kota Yang Terletak Di Prefektur Kanagawa Jepang Yang Terkenal Dengan Warisan Sejarahnya Yang Kaya. Kota ini pernah menjadi pusat politik Jepang pada abad ke-12 dan ke-13. Sehingga kota ini menawarkan kombinasi unik antara keindahan alam, kuil bersejarah, dan pantai yang menawan. Dan menjadikannya destinasi wisata yang populer baik bagi penduduk lokal maupun turis internasional.

Kota ini menjadi pusat kekuasaan Jepang ketika Minamoto no Yoritomo mendirikan Keshogunan Kamakura pada tahun 1192. Pada era ini berlangsung hingga tahun 1333 dan di kenal sebagai periode penting dalam sejarah Jepang, terutama dalam perkembangan budaya samurai dan Buddhisme Zen. Sehingga banyak kuil dan situs bersejarah dari periode ini yang masih berdiri hingga sekarang, yang menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu.

Kamakura memiliki sejarah panjang yang di mulai jauh sebelum menjadi pusat kekuasaan Jepang. Pada awalnya wilayah ini merupakan desa nelayan yang tenang dan kurang di kenal. Tetapi lokasinya yang strategis di antara perbukitan dan pantai membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk pertahanan dan pengembangan wilayah. Dan kota ini mulai menonjol dalam sejarah Jepang pada akhir abad ke-12 ketika Minamoto no Yoritomo.

Pemimpin klan Minamoto berhasil mengalahkan klan Taira dalam Perang Genpei (1180–1185). Dan setelah kemenangan tersebut Yoritomo mendirikan Keshogunan Kamakura pada tahun 1192 dan menjadi shogun pertama. Sehingga peristiwa ini menandai awal dari periode ini, di mana kota ini menjadi pusat kekuasaan militer dan pemerintahan Jepang.

Dan Yoritomo memilih kota ini sebagai markas besarnya karena lokasinya yang mudah di pertahankan. Karena kota ini di kelilingi oleh pegunungan di tiga sisi dan Laut Sagami di sisi keempat Kamakura.

Kamakura Menjadi Pusat Politik Dan Budaya

Di bawah kepemimpinan Yoritomo Kamakura Menjadi Pusat Politik Dan Budaya. Maka dengan sistem pemerintahan baru yang di perkenalkan Yoritomo, dan di kenal sebagai bakufu atau keshogunan. Sehingga mengalihkan kekuasaan dari kaisar di Kyoto ke shogun. Hal ini menandai di mulainya periode kekuasaan militer dalam sejarah Jepang.

Selama periode ini Buddhisme Zen di perkenalkan ke Jepang dari Cina dan dengan cepat mendapatkan dukungan dari para samurai dan bangsawan. Sehingga kuil Zen seperti Kencho-ji dan Engaku-ji di dirikan di tempat ini, dan memainkan peran penting dalam penyebaran ajaran Zen di seluruh negeri. Maka Buddhisme Zen tidak hanya mempengaruhi kehidupan spiritual masyarakat tetapi juga seni, sastra, dan budaya Jepang secara keseluruhan.

Pada tahun 1333 Keshogunan kota ini runtuh setelah serangan yang di pimpin oleh Kaisar Go-Daigo dan pasukan loyalisnya yang di kenal sebagai pasukan Ashikaga. Sehingga Kaisar Go-Daigo berhasil memulihkan kekuasaan kaisar dalam periode yang di kenal sebagai Restorasi Kemmu, meskipun hanya berlangsung singkat. Meskipun tidak lagi menjadi pusat kekuasaan, tempat ini tetap menjadi kota yang penting.

Banyak kuil dan situs bersejarah yang tetap di pelihara dan menjadi pusat kegiatan keagamaan serta budaya. Maka selama periode Edo kota ini menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Keshogunan Tokugawa. Meskipun perannya sebagai pusat politik telah berakhir, tetapi kota ini tetap menjadi destinasi penting untuk ziarah keagamaan dan wisata sejarah.

Pada periode Edo banyak kuil di tempat ini yang di pulihkan dan di kembangkan. Maka kuil seperti Tsurugaoka Hachimangu dan Hasedera terus menarik banyak pengunjung dan menjadi pusat kegiatan keagamaan yang penting. Dan seiring berjalannya waktu kota ini mulai di kenal sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya.

Jepang Mengalami Modernisasi Dan Westernisasi Yang Cepat

Setelah Restorasi Meiji pada tahun 1868 Jepang Mengalami Modernisasi Dan Westernisasi Yang Cepat. Maka kota ini dengan warisan sejarahnya yang kaya, dan tetap menjadi tempat yang penting untuk pelestarian budaya dan sejarah Jepang. Dan selama era Meiji dan seterusnya, banyak kuil dan situs bersejarah di kota ini yang mendapat perhatian khusus untuk pelestarian.

Pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk memastikan bahwa warisan budaya tetap terjaga. Maka saat ini kota tersebut adalah salah satu destinasi wisata utama di Jepang. Dan kota ini menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya, baik domestik maupun internasional. Sehingga dengan kombinasi situs bersejarah, kuil indah, dan pemandangan alam yang menawan, Kota ini menawarkan pengalaman yang kaya akan sejarah dan budaya.

Kota ini terus memikat hati pengunjung dengan pesona dan keindahannya. Sehingga warisan sejarahnya yang kaya menjadikan kota ini sebagai tempat yang harus di kunjungi bagi siapa pun yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah dan budaya Jepang. Tempat ini terletak sekitar 50 kilometer sebelah barat daya Tokyo, yang membuatnya mudah di akses dari ibu kota Jepang.

Salah satu ikon paling terkenal dari kota ini adalah Daibutsu, yaitu patung Buddha Amida perunggu setinggi 13,35 meter yang terletak di Kuil Kotoku-in. Patung ini di bangun pada tahun 1252 dan merupakan salah satu patung Buddha terbesar di Jepang. Sehingga kota ini menawarkan berbagai pengalaman yang menarik bagi setiap pengunjung.

Maka dengan akses yang mudah dari Tokyo, kota ini menjadi destinasi ideal untuk perjalanan sehari atau liburan akhir pekan. Sehingga menjelajahi tempat dan temukan pesona kota yang pernah menjadi pusat kekuasaan Jepang ini.

Patung Buddha Besar

Kamakura Daibutsu atau Patung Buddha Besar adalah salah satu ikon paling terkenal dari kota ini, dan salah satu patung Buddha yang paling di kenal di seluruh Jepang. Maka terletak di Kuil Kotoku-in, patung ini menarik ribuan wisatawan setiap tahun yang datang untuk mengagumi keindahan dan kebesaran dari salah satu warisan budaya Jepang yang paling penting.

Patung ini di bangun oleh pengrajin ternama pada masa itu, yaitu Ono Goroemon dan Tanji Hisatomo. Maka patung ini terbuat dari perunggu dan memiliki tinggi sekitar 13,35 meter, dengan berat sekitar 121 ton. Sehingga desain patung mencerminkan gaya Buddha Amida, dewa pengampunan dalam Buddhisme Mahayana. Pada awalnya patung ini di tempatkan di dalam bangunan kuil besar yang di kenal sebagai Daibutsu-den.

Tetapi bangunan tersebut hancur akibat badai dan tsunami beberapa kali selama abad ke-14 dan ke-15, dan pada akhirnya patung ini di biarkan berdiri di udara terbuka sejak tahun 1495. Selama berabad-abad patung Buddha ini telah mengalami beberapa kali pemeliharaan dan restorasi untuk menjaga kondisinya.

Patung Buddha ini memiliki beberapa fitur menarik yang menjadikannya unik dan memukau. Maka dengan ekspresi wajah Buddha yang tenang dan damai mencerminkan kedamaian batin dan ketenangan yang di inginkan dalam ajaran Buddhisme. Sehingga mata setengah tertutup dan senyum ringan pada bibir memberikan kesan ketenangan dan meditatif.

Dan patung ini menggambarkan Buddha dalam posisi duduk dengan tangan di pangkuan, yang merupakan pose meditasi atau dhyana mudra. Sehingga posisi ini melambangkan ketenangan, meditasi, dan introspeksi. Maka salah satu fitur menarik dari patung ini adalah bahwa pengunjung dapat masuk ke dalam patung melalui pintu kecil di belakangnya Kamakura.

Exit mobile version