BeritaMedia24

Berita Viral Terpopuler Hari Ini

Travel

Festival Tanabata Memiliki Makna “Sejuta Mimpi Dan Harapan”

Festival Tanabata
Festival Tanabata Memiliki Makna “Sejuta Mimpi Dan Harapan”

Festival Tanabata Yang Juga Di Kenal Sebagai “Festival Bintang” Memiliki Sejarah Panjang Yang Berakar Dari Legenda Dan Tradisi Kuno Tiongkok. Sehingga perayaan ini pertama kali di perkenalkan ke Jepang pada periode Nara (710-794 M). Dan telah berkembang menjadi salah satu festival yang paling di cintai di Jepang.

Asal usul Festival Tanabata berasal dari kisah cinta yang romantis antara dua dewa dalam mitologi Tiongkok, Orihime dan Hikoboshi. Dimana Orihime adalah putri Raja Langit yang pandai menenun kain yang indah di tepi Sungai Amanogawa (Milky Way). Dia bekerja sangat keras setiap hari untuk membuat pakaian-pakaian indah untuk para dewa.

Dan Hikoboshi adalah seorang gembala sapi yang tinggal di seberang sungai dari Orihime yang juga bekerja keras mengurus ternaknya. Ketika Orihime dan Hikoboshi bertemu, mereka jatuh cinta pada pandangan pertama dan menikah. Tetapi karena terlalu asyik dengan kebahagiaan mereka, sehingga mereka mulai mengabaikan tugas mereka. Maka dari itu Orihime berhenti menenun kain, dan Hikoboshi membiarkan sapinya berkeliaran di surga.

Sehingga Raja Langit marah melihat keadaan ini, dan memisahkan mereka serta menempatkan mereka di sisi yang berlawanan dari Sungai Amanogawa. Raja Langit merasa kasihan melihat kesedihan putrinya, jadi ia mengizinkan Orihime dan Hikoboshi untuk bertemu sekali setahun, pada tanggal 7 Juli. Maka dari itu pada hari itulah mereka bisa menyeberangi sungai dengan bantuan burung magpie yang membuat jembatan dengan sayap mereka.

Dan perayaan ini pertama kali di perkenalkan ke Jepang dari Tiongkok pada periode Nara. Pada saat itu festival ini di pengaruhi oleh festival Qixi di Tiongkok yang merayakan legenda yang sama Festival Tanabata.

Festival Tanabata Awalnya Terbatas Pada Istana

Festival Tanabata Awalnya Terbatas Pada Istana kekaisaran dan kalangan bangsawan, di mana mereka menulis puisi di kertas berwarna-warni dan menggantungnya di cabang bambu. Maka tradisi ini kemudian menyebar ke kalangan rakyat jelata dan menjadi bagian integral dari budaya Jepang. Da seiring waktu, perayaan Tanabata berkembang dan berubah.

Sehingga festival ini tidak hanya menjadi waktu untuk menulis harapan di tanzaku (kertas berwarna-warni). Tetapi juga menjadi acara besar dengan parade, pertunjukan kembang api, dan dekorasi spektakuler. Maka beberapa kota di Jepang, seperti Sendai dan Hiratsuka, di kenal dengan perayaan Tanabata mereka yang megah dan menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.

Festival ini juga mengalami beberapa penyesuaian sesuai dengan kalender lunisolar. Dan beberapa daerah merayakan Tanabata pada tanggal 7 Juli, sementara yang lain merayakannya pada bulan Agustus, mengikuti kalender lama. Festival ini bukan hanya tentang perayaan legenda romantis, tetapi juga tentang mengungkapkan harapan dan impian.

Tanzaku yang di gantung di bambu mencerminkan keinginan orang-orang untuk masa depan yang lebih baik, kesuksesan, dan kebahagiaan. Sehingga kisah Orihime dan Hikoboshi mengajarkan tentang pentingnya kerja keras, kesetiaan dan harapan. Serta nilai-nilai yang terus di hargai oleh masyarakat Jepang hingga hari ini. Dengan sejarah yang kaya dan makna yang mendalam, Festival ini terus menjadi perayaan yang penuh harapan dan keindahan di Jepang.

Yang menghubungkan masa lalu dan masa kini dengan benang harapan yang di tenun di bawah langit berbintang. Sehingga perayaan ini di rayakan dengan berbagai tradisi dan kegiatan yang penuh warna dan harapan. Dan tradisi paling ikonik dari perayaan ini adalah menulis harapan atau impian di kertas yang di sebut “tanzaku”.

Tanzaku Di Gantung Di Cabang Bambu

Orang-orang menulis berbagai harapan, mulai dari keinginan untuk kesuksesan akademis, kesehatan, kebahagiaan, hingga impian pribadi lainnya. Maka dari itu Tanzaku Di Gantung Di Cabang Bambu yang di letakkan di luar rumah atau di tempat umum. Sehingga bambu ini di anggap sebagai pohon keberuntungan yang akan membawa harapan tersebut ke langit.

Selain tanzaku, cabang bambu juga di hiasi dengan berbagai ornamen seperti pita, kertas berlipat (origami), dan dekorasi lainnya yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan. Maka dari itu dekorasi ini biasanya memiliki bentuk yang indah dan penuh makna. Seperti burung bangau (melambangkan umur panjang) dan bintang (melambangkan Orihime dan Hikoboshi).

Banyak kota di Jepang mengadakan parade dan festival jalanan yang meriah selama perayaan Tanabata. Kota-kota seperti Sendai dan Hiratsuka terkenal dengan perayaan Tanabata mereka yang spektakuler. Dan di Sendai, misalnya jalan utama di hiasi dengan hiasan besar yang tergantung di atas jalan. Sehingga menciptakan pemandangan yang memukau.

Parade ini biasanya di iringi dengan musik, tarian, dan pertunjukan seni tradisional Jepang. Dengan pertunjukan kembang api adalah bagian tak terpisahkan dari perayaan Tanabata. Di malam hari, langit di penuhi dengan cahaya kembang api yang indah, sehingga menciptakan suasana magis yang menyenangkan bagi semua yang hadir. Dan kembang api ini tidak hanya menambah keindahan visual, tetapi juga melambangkan harapan yang di kirimkan ke langit.

Selama perayaan Tanabata, berbagai makanan tradisional di sajikan untuk merayakan festival ini. Salah satu makanan yang populer adalah “somens”, mie tipis yang di sajikan dingin dengan saus celup. Sehingga makanan ini di anggap melambangkan aliran Sungai Amanogawa yang memisahkan Orihime dan Hikoboshi.

Perayaan Ini Mengalami Beberapa Penyesuaian

Sekolah dan komunitas lokal sering mengadakan perayaan Tanabata dengan melibatkan anak-anak dalam berbagai kegiatan. Seperti membuat tanzaku, menggambar cerita Orihime dan Hikoboshi, dan menghias bambu bersama-sama. Sehingga kegiatan ini tidak hanya mengajarkan nilai tradisi kepada generasi muda, tetapi juga mempererat hubungan antar anggota komunitas.

Di era modern, Perayaan Ini Mengalami Beberapa Penyesuaian. Sehingga beberapa tempat menyediakan platform online untuk menulis tanzaku virtual yang kemudian akan di tampilkan secara digital. Maka media sosial juga memainkan peran besar dalam menyebarkan semangat dan keindahan perayaan Tanabata, yang memungkinkan orang-orang dari berbagai belahan dunia untuk ikut serta dan berbagi harapan mereka.

Kisah Orihime dan Hikoboshi, yang merupakan inti dari perayaan ini melambangkan cinta sejati dan kesetiaan. Meskipun mereka di pisahkan oleh Sungai Amanogawa, mereka tetap setia satu sama lain dan menunggu dengan sabar hingga hari pertemuan mereka tiba setiap tahunnya. Maka kisah ini mengajarkan tentang pentingnya kesetiaan dalam hubungan, serta nilai dari penantian dan pengorbanan demi cinta.

Festival ini juga menekankan pentingnya keterhubungan dan kebersamaan. Maka dari itu dalam perayaan ini, masyarakat berkumpul bersama untuk merayakan dan mengungkapkan harapan mereka. Dengan menghias bambu, menulis tanzaku, dan menikmati kegiatan festival bersama-sama. Hal ini menciptakan rasa kebersamaan dan mempererat hubungan antar anggota masyarakat.

Perayaan ini mengingatkan kita bahwa dalam menjalani hidup, dukungan dan kebersamaan dengan orang-orang di sekitar kita sangat penting. Maka dari itu setiap harapan yang di tulis di tanzaku mencerminkan aspirasi untuk masa depan yang lebih baik. Dengan menulis harapan ini, orang-orang di ingatkan untuk terus berusaha dan tidak pernah berhenti bermimpi Festival Tanabata.